Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 01:05:32【Resep Pembaca】606 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(1768)
Artikel Terkait
- KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat
- Seluruh siswa Saptosari DIY sehat kembali usai keluhan hidangan MBG
- Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden
- Album Asia: Laos sambut Festival That Luang
- KKP ungkap upaya atasi Cs
- Pameran tunggal Nyoman Bratayasa, hadirkan patung berusia dua abad
- Pemerintah promosikan penerapan pola makan sehat untuk cegah penyakit
- Dinkes Jabar sebut korban keracunan MBG di KBB sudah tertangani
- APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu
- New York Umumkan Keadaan Darurat Jelang Penangguhan Bantuan Pangan
Resep Populer
Rekomendasi

11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan

Rendang, alasan HYDE balik lagi untuk konser di Jakarta!

BNN: Target Indonesia Emas sulit tercapai jika narkoba ngak ditangani

Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit

Program MBG di Banjarmasin telah menyasar 66 ribu penerima manfaat

Enam mobil damkar padamkan api di Perintis Kemerdekaan Cianjur

Bakery ASEAN Talk 2025 Jakarta Ditutup dengan Sukses pada 28 Oktober

BGN: Baru10 SPPG di Lebak memiliki SLHS, ditunggu akhir November